Purnama Itu........



Malam pertama menikmati purnama di depan gedung megah bakal tempat mencari nafkah untuk menuai berkah. Najma mulai merenungkan nasib kedepannya memandangi purnama lalu sesekali melirik sebuah Kilang (nama Perusahaan di Malaysia), tak lupa lantunan tasbih menyibukkan bibirnya dan hati yang penuh harap kepada Tuhan yang Maha Tinggi. Sementara teman yang lain ngobrol demi puaskan perkenalan mereka.
“Purnama itu indah ya ma” tiba-tiba Tina duduk di sebelah kanan Najma.
“Sangat indah tin, seindah Syurga bagi penghuninya. Besok pagi kita mulai masuk ke gedung itu tin. Apa kita bisa jadikan gedung itu sebagai syurga kita?” sambil menunjuk ke arah Kilang calon tempat kerjanya mulai Najma dengan celotehnya yang kadang membuat sahabatnya mengernyitkan kening.
“Pasti..dari luar pun tampak megah pasti di dalamnya serba mewah dan indah ma. Aku sudah tak sabar menunggu besok pagi” dengan lugunya Tina memastikan bahwa gedung itu akan jadi syurga bagi mereka
“Semoga saja ya tin” mereka saling bertatap dan telapak tangan kanan Najma memegang punggung tangan kiri Tina. Sebenarnya hati Najma masih bergejolak ingat rumah, ingat keluarga, juga bagaimana cara untuk mandiri. Maklum baru ini jauh dari keluarga. Najma selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa Allah SWT akan selalu menolongnya, itulah pesan dari ayah.
“Kita pasti bisa, kita kan ingin membahagiakan orang tua” Tina melanjutkan dengan memegang erat tangan Najma. Purnama pun tetap setia dalam tugasnya, bertasbih kepada Tuhan memancarkan cahaya indahnya seolah hadirkan senyuman ibu di dalamnya. Namun kak Nisa sang Ibu asrama mengagetkan lamunan mereka berdua.
“Udah malam dek..ayo masuk, nanti masuk angin lho”. Suara kerasnya membuat Tina langsung beranjak berdiri sedangkan Najma masih saja duduk. Mungkin Tina kaget dan ketakutan mendengar suara perempuan sekeras itu, maklum logat Batak lebih keras dibanding logat Jawa yang lembut.
“Ayo dek..pintu gerbang mau ditutup, belum pada sholat Isya kan?” sambil lalu kak Nisa mengulangi ajakannya.
“Iya kak..” jawab Tina sambil mengangkat tangan Najma yang masih duduk seolah tak ingin beranjak meninggalkan purnama.
Kalau bukan untuk sholat Isya mungkin Najma masih setia memandangi indahnya senyuman ibu yang tampak di bulan purnama yang terang itu. Ternyata baru jam sembilan dan baru masuk waktu sholat Isya untuk negara Malaysia dan kira-kira jam tujuh waktu Indonesia.
Tina dan Najma langsung bergegas ambil air wudhu melihat teman-teman sudah ada yang sholat berjama’ah..................nuraynien.blogspot.co.id
Previous
Next Post »

Silahkan Isi Folmulirnya ConversionConversion EmoticonEmoticon

Translate

Ads

Top Artikel

UNGKAPAN HATI SEORANG AYNI